POLA JAM TIDUR

Sebuah penelitian menunjukkan, jam tidur memiliki kaitan erat dengan berat badan seseorang. Para peneliti menemukan, para responden dengan berat badan normal rata-rata tidur cepat yakni sekitar pukul 21.30. Mereka memiliki 220 kalori lebih sedikit, dibandingkan orang yang tidur pada pukul 02.30 dinihari. 

Tidur cepat menekan keinginan tubuh menyantap banyak kalori pada pagi hari, seperti yang dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya, kurang tidur dapat meningkatkan hormon yang membuat tubuh merasa mudah lapar. Peneliti juga menemukan, orang yang memiliki jadwal tidur tidak teratur, rata-rata memiliki tambahan 245 kalori setiap minggu.


            Hasil penelitian ini menarik kesimpulan, jam tidur menentukan jumlah kalori yang dimakan seseorang. Penelitian ini menemukan bahwa orang yang lebih cepat tidur akan lebih senang makan sayuran, buah, karbohidrat berserat tinggi, protein tanpa lemak, dan lemak yang baik bagi jantung. Sementara, mereka yang gemar tidur larut malam lebih senang mengonsumsi alkohol, kafein, gula halus, karbohidrat dan daging olahan, serta lemak jenuh.

Tesis1 :

Tidur memiliki kaitan erat dengan berat badan seseorang.

Anti tesis1:

Tidur malam dapat meningkatkan hormon yang membuat tubuh merasa lapar.

Sintesis1 :

Tidur memiliki kaitan erat dengan berat badan seseorang karena ketika orang itu tidur malam hormon yang membuat tubuh merasa lapar meningkat.

Tesis2 :

Tidur cepat dapat meningkatkan keinginan menyantap kalori lebih banyak.

Anti tesis2 :

Tidur cepat dapat menurunkan berat badan.

Sintesis2 :

Tidur cepat dapat menurunkan berat badan sehingga meningkatkan keinginan menyantap kalori lebih banyak.

Tesis3 :

Jam tidur menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh.

Anti tesis3 :

Tidur larut malam akan membuat seseorang mudah lapar.

Sintesis3 :

Jam tidur menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh sehingga membuat seseorang mudah lapar.